Senin, 24 Januari 2011

Evaluasi Diagnostik (III)


Instrumen dan teknik evaluasi diagnostik
Ada beragam instrumen untuk melakukan evaluasi dalam proses pembelajaran. Dan untuk evaluasi diagnostik, dilakukan sebuah tes yang disebut tes diagnosis.

Tes diagnosis adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.

Tes diagnosis ke-1
Dilakukan terhadap calon siswa sebagai input, untuk mengetahui apakah calon tersebut menguasai pengetahuan yang merupakan dasar untuk menerima pengetahuan di sekolah yang dimaksudkan. Dalam pembicaraan tes secara umum, tes ini disebut tes penjajakan masuk yang dalam istilah bahasa Inggris disebut entering behavior test. Dalam penggalan kecil. Tes diagnosik ke-1 ini dilakukan untuk mengukur tingkat penguasaan pengetahuan dasar untuk dapat menerima pengethauan lanjutannya. Pengetahuan dasar ini biasa disebut dengan pengetahuan bahan prasyarat (pre-requisite). Oleh karena itu, tes ini disebut juga tes prasyarat atau pre-requisite test.
Contoh:
Untuk mengajarka perhitungan menghitung korelasi serial, guru harus yakin siswa sudah menguasai perhitungan tentang rata-rata dan simpangan baku ( mean dan standar deviasi). Oleh karena itu, sebelum mulai dengan menerangkan teknik korelasi serial tersebut, guru mengadakan tes diagnostic untuk mengetahui penguasaan siswa atas mean dan standar deviasi.

Tes diagnostic ke-2
Dilakukan terhadap calon siswa yang sudah akan mulai mengikuti program. Apabila cukup banyak calon siswa yang diterima sehingga diperlikan lebih dari satu kelas, maka untuk pembagian kelas diperlukan suatu pertimbangan khusus. Apakah anak yang baik akan disatukan di satu kelas, ataukah semua kelas akan diisi dengan campuran anak baik, sedang, atau kurang, ini semua memerlukan adanya informasi. Informasi seperti ini dapat diperoleh dengan cara mengadakan tes diagnostic. Dengan demikian maka tes diagnostic telah berfungsi sebagai tes penempatan (placement test).

Tes diagnostic ke-3
Dilakukan terhadap sisiwa yang sedang belajar. Tidak semua siswa dapat menerima pelajaran yang diberikan oleh guru dengan lancer. Sebagai guru yang bijaksana, maka pengajar harus sekali-kali memberikan tes diagnostic untuk mengetahui bagaimana dari bahan yang diberikan itu belum dikuasai oleh siswa. Selain itu, ia harus dapat mengadakan deteksi apa sebab siswa tersebut guru dapat memberikan bantuan yang diperlukan.

Test diagnostic ke-4
Diadakan pada waktu siswa akan mengakhiri pelajaran. Dengan tes ini guru akan dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa tehadap bahan yang ia berikan.

Fungsi evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostic dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah apa yang diderita atau yang mengganggu anak didik, sehingga ia mengalami kesulitan, hambatan atau gangguan ketika mengikuti program tertentu. Dan bagimana usaha untuk memecahkannya.
Aspek-aspek yang dinilai dalam evaluasi diagnostic antara lain, hasil belajar, latar belakang kehidupan anak, keadaan keluarga lingkungan dan lain-lain. Evaluasi diagnostic dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan. (abu Ahmadi, Widodo Supriyono, 1991: 151-152).


Sehingga Fungsi tes diagnostic dapat disimpulkan ke dalam empat poin utama, antara lain :
1.Menentukan apaka bahan prasyarat telah dikuasia atau belum
2.Menentukan tingkat penguasaan siswa tehadap bahan yang dipelajari
3.Memisah-misahkan atau mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan dalam menerima pelajaran yang akan dipelajari
4.Menentukan kesulitan-kesulitan belajar yang dialami untuk menentukan cara yang khusus untuk mengatasi atau memberikan bimbingan .

Tingkat pencapaian adalah skor yang harus dicapai siswa dalam setiap tes. Tingkat pencapaian ini tidaklah sama. Tinggi rendahnya tuntutan terhadap tingkat pencapaian tergantung dari fungsi dan tujuan masing-masing.

Berhubung ada bermacam-macam tes diagnostic maka tingkat pencapaian yang dituntut juga tidak sama. Untuk tes diagnostic yang sifatnya memonitor kemajuan, tingkat pencapaian yang diperoleh siswa merupakan informasi tentang keberhasilannya.

Tindakan guru selanjutnya adalah menyesuaikan dengan hasil tes diagnostic.

Tes prasyarat adalah tes diagnostic yang sifatnya khusus. Fungsinya ialah untuk mengetahui bahan prasyarat yang sangat penting untuk kelanjutan studi bagi pengetahuan berikutya. Untuk ini maka tingkat penguasaannya dituntut 100%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar