Indonesia merupakan penyandang autis terbesar,walaupun baru belakangan diketahui.Padahal berita sebelumnya.mencatat bahwa penyandang autis di Indonesia masih belum dipastikan tapi baru diperkirakan sekitar 150-200 ribu orang. Sedangkan di Kanada dan Jepang pertambahan ini mencapai 40% sejak 1980,di California sendiri pada tahun 2002 disimpulkan terdapat 9 kasus autis perharinya.
Di Amerika Serikat disebutkan autis menimpa 15.000-60.000 anak dibawah 15 th,Keperpustakaan lain menyebutkan prevalensi autisme 10-20 kasus dalam 10.000 orang bahkan ada yang mengatakan 1 diantara 1000 anak.
Di Inggris pada awal tahun 2002 bahkan dilaporkan angka autis meningkat sangat pesat,dicurigai 1 diantara 10 anak menderita autis. Tapi berita terbaru menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 500.000 anak Indonesia yang menderita autis sedangkan di Negara maju seperti Australia dan Amerika angka penderitanya tidak lebih dari 300.000 anak.
Autis dapat terjadi pada semua kelompok masyarakat,kaya miskin,di desa di kota ,berpendidikan maupun yang tidak serta pada semua kelompok etnik dan budaya di dunia. Sekalipun demikian ,anak-anak di Negara maju pada umumnya memiliki kesempatan terdiagnosis lebih awal sehingga memungkinkan tata laksan yang lebih dini dan kelainan yang ditampilkan oleh para penyandang autis tidak lebih buruk dari sebelumnya.
Sedangkan di Indonesia karena keterlambatan dalam hal mendiagnosis, Kelainan itu pun menjadi lebih berat lagi. Sehingga terapi yang diberikanpun tidak sembangan dapat digunakan walaupun di Negara-negara tersebut bisa dikatakan berhasil mengurangi dampak autis yang ada.
Autis adalah gangguan yang dipengaruhi oleh multifaktorial. Pada umumnya, Penyandang autis terbagi menjadi 2 yaitu autis yang aktif dan autis yang pasif. Kelainan itu dapat diamati secara fisik misalnya perilaku yang tidak biasa, cara berkomunikasi yang aneh, tidak berespon terhadap kontak social dan. Kelainan ini mempengaruhi fungsi kerja otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar